Sabtu, 02 Juli 2011

JELAJAH JANTIEK

JELAJAH JANTIEK ( 5 ).
Jumat, 6 Kandughigadang 1428 H./ 12 Agustus 2007
Untuk penjelajahan edisi kelima Tim Perkasa L.A melakukan penjelajahan ke Banjar Acek,karena menurut buku Madina Yang Madani karangan Bpk. Busyral Hamidy Harahap bahwa di Sumur Batu terdapat 6 makam keluarga Syekh H.Abdul Fattah Mardia dan salah satu dianta ranya adalah istri beliau. Dengan di pandu oleh Bapak Afnan dan Mahmud Cucu Tim memasuki jalan menuju SD Negeri No.147568 Kampung Sawah. Hingga sampai menjelang Zhuhur, Tim belum menemukan secara jelas makam tersebut dan hanya menemukan tumbuhan yang biasa di tanam dipekuburan yaitu linjuang (Pandhanus furcalus) setinggi 5 meter lebih dengan jarak sepertinya pandam pekuburan.

Walaupun demikian,Tim menemukan 2(dua) jenis tumbuhan langka obat tradisionil yaitu mengkudu hutan (Rubiacene/Morinda citrifolia) yang buahnya untuk obat peluruh kencing dan menurunkan darah tinggi,daunnya untuk obat sakit perut, sedangkan akar dan kulitnya untuk bahan pewarna merah. Tumbuhan kedua yang banyak terdapat di Banjar Acek adalah Pakan Gunjo ( Craton Argyatus) yang banyak tumbuh di Kalimantan dengan nama pasak bumi berkhasiat obat penguat tenaga muda. Sedangkan di Suak Pilar.Tim menemukan Tindawan Susu Kembar atau Bertangkai Duo seperi gambar disamping ini.
Setelah Cameraman melaksanakan shalat Zhuhur di Masjid Al-Anshor Kampung Sawah,penjelajahan dilanjutkan menuju perbatasan sebelah Timur bagian pinggir sungai Batangnata sebelah Selatan Kampung Sawah yang dimulai dari Suak Pilar. Kali ini langsung dibawah komando Kepala Desa Kampung Sawah selaku Penasehat Tim Perkasa L.A bersama satu orang dari tokoh pemuda (Ariansyah A.Md.) dan seorang petani yang pandai membuat Tuduong Galobok , salah satu produk Kampung Sawah disamping produksi atap rumbia.Penjelajahan dimulai dari Belok Guguong, masuk ke Tapian Kampung dan mendarat di perladangan Bahauddin Sutan menuju Suak Pilar
Jalan darat. Waktu istirahat di pondok Bahauddin Sutan diperoleh keterangan bahwa di areal perbatasan Suak Pila dan Lubuok Sago dalam ulayat Labuhan Ajuong,banyak masyarakat dari luar yang telah membuka perkebunan kelapa sawit dan mayoritas dari desa Patiluban, antara lain Hasanuki, Abu Bakar,Sunan, Hutagalung,Samin dan Syamsul tanpa adanya izin olah dari Kades Kampung Sawah dalam artian tidak sepengetahuan Pemerintahan Desa Kampung Sawah.
Setelah mamiri, Tim Perkasa L.A melanjutkan penjelajahan dibawah pemandu Bahauddin Sutan dan Damaran menuju Suak Malako. Suatu hal yang agak berkesan pada tempat ini Cameraman menemukan Tindawan Kamba yaitu bertangkai dua jenis Tindawan Susu yang merupakan obat yang langka, sehingga memba wanya pulang sebagai oleh-oleh penjelajahan yang kini tersimpan di Kodak Sry Cam Ranah Nata. Kemudian Tim kembali dengan kenderan Ajuong menyelusuri pinggiran sungai Batang Natal termasuk dalam istilah Mailiekan Tabieng atau Basianyuik dengan deretan tempat-tempat yang bernama Lubuok Sago ,Lubuok Batuong,Tapian Balanti,Kotobaru,Ayie Mauwok,Suak Karambie,Pulou Suak Karambie,Tanjuong Galinggang,Suak Sangka Juru,Suak Tangah,Suak Paku Lauik, Jirat Malako, Durian Rampak , Tanjuong Kapunduong ,Tanjuong Awuo Duri, Tanjung Alei,Labuhan Ajuong, Kampuong Tenggi,Tabieng Manangih Suak Sungei Pinang,Suak Balibi dan Banda Pulasan. Tepat jam 17.00 wib.
Tim Perkasa mendarat di Jembatan Pulasan tempat terpancang papan caplokan Kepala Desa Setia Karya itu. Biasanya, kalimat Selamat Datang menjadikan sebuah Tim merasa gembira atas sambutan itu, tetapi Tim PERKASA L.A , merasa bingung dan terpana serta Cameraman memandang dengan nanap papan yang dipasang sejak tgl.6 Juli 2007 itu atas dasar caplokan yang dalam bahasa daerah Melayu Pesisir (Mesir) Ranah Nata dikatakan Alieh Sapadan . Kenapa tidak ? Tim mengantongi beberapa buku sebagai bahan panduan dan seberkas berita acara penetapan pemasangan tanda batas wilayah Desa Kampung Sawah yaitu :

Berita Acara Penetapan/ Pemasangan Tanda Batas Wilayah ter tanggal 21 Agustus 1990 tentang hasil kesepakatan penetapan/ pema sangan batas wilayah desa Kampung Sawah dengan desa tetangganya dimana menyatakan bahwa tapal batas dengan sebelah Barat berwatas dengan Desa Setia Karya dalam bentuk batas Bukit Bandera dan Aek Pandan seberang Sungai Batang Natal. Surat tsb.telah di syahkan oleh Bupati KDH Tk.II Tapanuli Selatan pada tgl.31 Desember 1990 dengan Nomor : 146/19/ 1990 yang ditanda-tangani oleh Pembantu Bupati Wilayah II ,Bapak Batara Dalimunthe BA, NIP.010042852, disaksikan oleh Camat Natal,Bapak D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar